الجمعة، 21 نوفمبر 2008

keINDAHan


Pagi yang hening, emosi masih lagi tak mengizinkan mata menguak dan terkatup untuk terus terlena.
Bagaimana? Akhiran sudah, inilah yang dilakukan, menulis puisi..ada sahaja lah tangan ni buat ragam nak menulis jugak..tentang Dia? Siapa? Dia~


Aku terlena setiap hari
yang terasa panjang
sepanjang burung-burung sempat
menyanyi.

Aku terjaga setiap malam
yang terasa sedetik cuma
sebelum bulan purnama sempat
mengambang.



Pagi seakan gelap
dan bintang-bintang malam
seolah lenyap dari pandangan.

Wajah dan suaranya
mengisi mimpi-mimpiku dan
membuatku derita.
Barangkali aku terlalu menyintainya,
barangkali tidak.
Sealun puisi-puisi dan syi'ir-syi'ir cinta
yang pahitnya seperti jadam.

Semoga pemergianku dan
kematianku ini akan berakhirlah
sebuah kepedihan yang luar biasa..


(Moga ku terlena di bawah lembayungNya)

1 التعليقات:

Muslim4Life يقول...

best2. puisi yang puitis dan terasa dekat dengan hati.